WINTEX 2018, Kolaborasi ITB dan INNOPA Promosikan Teknologi dan Inovasi

BANDUNG, itb.ac.id – Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK-ITB),  dan Indonesian Invention and Innovation Promotion Associaton (INNOPA), bekerja sama menyelenggarakan World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2018. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari senin hingga selasa, (12-13/3/2018), di Aula Barat dan Aula Timur, Kampus ITB, Jalan Ganesa Bandung.

WINTEX 2018 merupakan kompetisi Inovasi Internasional yang kali ini diikuti lebih dari 100 proyek inovasi peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Taiwan, Korea, USA, Croatia, dan Romania. Peserta tercatat berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.

Kegiatan yang membuka kesempatan bagi para peserta untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk inovasi, ini dibuka oleh sambutan Presiden INNOPA, Erricha Insan Pratisi, dan kemudian Ketua LPIK ITB, Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. Usai pelaksananaan pemotongan pita, Presiden INNOPA memberikan sertifikat kepada Ketua LPIK ITB sebagai simbol dimulainya kerja sama antara INNOPA dengan LPIK ITB.

WINTEX 2018 dimeriahkan oleh penampilan Rampak Kendang, sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan tarian tradisional Indonesia kepada para tamu maupun pengunjung dari berbagai mancanegara, yang tampak hadir di acara tersebut.

Konsep sustainability atau keberlanjutan merupakan topik seminar yang dipaparkan oleh CEO Total Infra Solutions, Damy Matheus Heezen sebagai salah satu mata acara pembuka. Damy mengungkapkan bahwa, kebanyakan pembangunan di Indonesia belum menerapkan pembangunan berkelanjutan dan masih berupa pembangunan teknis. Oleh karena itu, keberlanjutan harus dijadikan pertimbangan utama berinovasi. Seminar kedua dibawakan oleh Prof. Suhono mengenai Smarty City.

Memasuki siang hari, di Aula Timur mulai dipenuhi peserta pameran proyek inovasi. Dekorasi pameran yang telah disiapkan secara apik oleh setiap peserta pameran, akan mendapat penilaian dari juri yang sebagian besar merupakan staf pengajar di ITB. Peserta berkompetisi untuk penghargaan special prize, medali emas, medali perak, dan juga medali perunggu di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut di antaranya adalah Machinery/Metal, Electricity/Electronic, Information/Communication, Textile/Chemistry, Agro-Fishery Products, Engineering.Construction, Biotcehnology & Health, Educational Items, Social Science & Humanistic, Office Products, Sports and Games, Personal Care Products, Necessaries of Life, dan Design.

Hari kedua WINTEX 2018, Selasa (13/03/2018), dikhususkan untuk pelaksanaan eksibisi. “Acara ini bukan acara yang pertama bagi INNOPA, tapi merupakan acara yang pertama kita berkolaborasi dengan ITB,” tutur Megaria Agustina selaku Direktur International Partnertship INNOPA.

Penulis:  Sabrina Farah Salsabilla_15316046

Dokumentasi: Sabrina Farah Salsabilla_15316046

ITB Journalist Apprentice 2018

Editor : Fivien Nur Savitri

ITB Gandeng INNOPA Gelar Kompetisi Inovasi Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Keanekaragaman sumber daya alam dan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, memberikan suatu tantangan yang nyata kepada inovator muda. Khususnya, dalam memamerkan dan mempromosikan produk inovasinya. Oleh karena itu, Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) bekerja sama dengan ITB menggelar kompetisi inovasi tingkat internasional.

Inovasi di Indonesia, kata Presiden of INNOPA Erricha Insan Pratis, saat ini, masih banyak yang memanfaatkan sumber daya alam. Sehingga, kurang bisa mengeskplor ke banyak hal.

“Sebagai bentuk apresiasi bagi inovator muda di seluruh dunia, dengan ITB kami menyelenggarakan World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2018,” ujar Errich kepada wartawan, belum lama ini.

Errich menjelaskan, WINTEX ini merupakan kegiatan kompetisi Inovasi Internasional di Indonesia. Kegiatan ini, bukan hanya memberikan kesempatan bagi para inovator untuk berlomba, namun juga memasarkan produk inovasi mereka.

WINTEX 2018, kata dia, diselenggarakan di kampus ITB selama dua hari pada 12-13 Maret 2018 yang disponsori oleh PT Pertamina (Persero). Dalam kegiatan ini, dipamerkan juga Lebih dari 100 proyek inovasi dari berbagai institusi dan berbagai negara. Di antaranya Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Taiwan, Korea, USA, Croatia dan Romania.

Bentuk kegiatan yang diselenggarakan, kata dia, adalah seminar, pameran dan juga kompetisi. Kompetisi inovasi diikuti oleh berbagai latar belakang mulai dari SMP, SMA, Universitas dan peneliti.

Peserta kompetisi yang berhasil mendapatkan skor terbaik pada masa penjurian akan mendapatkan penghargaan special prize, medali emas, medali silver dan juga medali perunggu. “Para peserta akan bersaing merebutkan penghargaan di berbagai bidang,” katanya.

Errich menjelaskan, beberapa bidang tersebut di antaranya Machinery/Metal, Electricity/Electronic, Information/Communication, Textile/Chemistry, Agro-fishery products, Engineering/Construction, Biotechnology &Health, Educational Items, Social Science & Humanistic, Office Products, Sport & Games, Personal Care Products, Necessaries of life,dan Design.

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK ITB) Suhono Harso Supangkat, INNOPA WINTEX ini, baru tahun ini digelar. Fokusnya, lebih pada tahap awal produk-produk inovasi.

“ITB mencoba menjalin mitra-mitra agar bisa bersama-sama mengembangkan inovasi ini. Kan INNOPA ini, punya jejaring dengan internasional,” katanya.

Suhono menjelaskan, mulai tahun ini ITB memiliki progam Co Creation. Yakni, mengembangkan start up yang ada di ITB dengan menghubungkan jejaring dan koneksi dengan negara-negara lain. Melalui program ini, ITB pun ingin mencoba membantu persoalan yang ada di desa dan kota.

“Di sini kan ada start up dan inovation. Kami ingin gotong royong teknologi bisa masuk dan dimanfaatkan oleh stakeholders,” kata Suhono seraya mengatakan, Co Creation ini merupakan laboratorium kehidupan untukstart up.

ITB Gandeng Innopa Jaring Inovator Muda Unjuk Karya di Wintex 2018

Mediaindonesia.com – INVENTION and Innovation Promotion Association (Innopa) bersama kampus terkemuka Institut Teknologi Bandung menjalin kerja sama menggelar World Innovation and Technology Expo (Wintex) 2018.

Kegiatan Wintex 2018 yang digelar di Aula Barat Kampus ITB pada 12-13 Maret 2018 itu merupakan kompetisi inovasi internasional di Indonesia. Even ini memberikan kesempatan bagi para inovator, khususnya kalangan inovator muda, untuk unjuk karya melalui lomba juga turut memasarkan produk inovasi mereka.

Melalui keterangan tertulis, Rabu (14/3), President of Innopa, Erricha Insan, mengemukakan, saat ini, masih banyak inovator yang memanfaatkan sumber daya alam. Sehingga, belum mampu mengeskplor berbagai hal. Sedangkan inovator di luar negeri telah banyak memanfaat sumber daya bukan alam.

“Ya kita akui bahwa inovator di luar negeri sudah lebih banyak yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT),” cetus Errich seraya menambahkan kegiatan pameran ini merupakan proses awal tahap komersialisasi inovator.

Ia menjelaskan, kegiatan ekspo ini disponsori PT Pertamina (Persero). Lebih dari 100 proyek inovasi yang dipamerkan dari berbagai institusi dan juga berbagai negara di antaranya Indonesia, Malaysia, India, AS, Korea, Sri Lanka, Taiwan, Rumania, dan Kroasia.

Adapun bentuk kegiatan yang digelar berupa seminar, pameran, serta kompetisi. Kompetisi inovasi diikuti berbagai jenjang peserta mulai tingkat SMP, SMA, universitas, dan peneliti.

Mereka bersaing merebutkan penghargaan di berbagai bidang, yakni machinery/metal, electricity/electronic, information/communication, textile/chemistry, agro-fishery products, engineering/construction, biotechnology and health, educational items, social science and humanistic, office products, sport and games, personal care products, necessaries of life, dan design.

CSR dan SMEPP Advisor Pertamina, Affan Hidayat, menjelaskan, Pertamina saat ini banyak berperan dalam pengembangan start up. Banyak potensi start up yang berkualitas dan harus mendapatkan bantuan dari berbagai kalangan. Pihak Pertamina pun memberikan bantuan berupa CSR.

Dalam kesempatan sama, Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Suhono Harso Supangkat, mengingatkan selama ini pelaku start up berjalan sendiri-sendiri. Karena itu, melalui Innopa Wintex diharapkan pihak Innopa turut berkontribusi dengan memanfaatkan jejaring internasional yang dimiliki.

Pada tahun ini, kata dia, ITB memiliki progam co creation. Suatu bentuk program yang mengembangkan start up yang ada di ITB dengan menghubungkan jejaring dan koneksi dengan negara-negara lain.

Melalui program ini, ITB pun ingin mencoba membantu persoalan yang ada di desa dan kota, seperti masalah sampah dan lingkungan.

“Kita bisa coba 5-6 start up bergotong royong dalam suatu kawasan membangun di perdesaan dan perkotaan,” cetusnya. (RO/OL-1)

INNOPA Raih 17 Medali dan Penghargaan Inovasi Terbaik Asia di Taiwan

Jakarta, INDONEWS.ID – Indonesian Invention Innovation Promotion Association (INNOPA) meraih 17 medali dan Inovasi Terbaik Asia, dalam ajang Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE) yang diselenggarakan World Invention and Intellectual Properti Association (WIIPA) dan Taiwan Inventions Product Promotion Association (TIPPA) di International Convention Centre Kaohsiung (ICCK), di Kaohsiung, Taiwan dari 8 hingga 10 Desember, 2017.

Ke-17 medali tersebut terdiri dari 8 emas, 5 perak, dan 4 perunggu.

Hal itu diungkapkan Director International Partnership INNOPA Megaria Agustina melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Megaria mengatakan acara internasional ini merupakan pameran pertama yang menggabungkan “Invention”, “Design” dan “International Conference”.

“Acara ini diikuti oleh berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, universitas bahkan para professor dari berbagai institusi,” ujarnya.

President Indonesian Invention and Innovation (INNOPA) Erricha Insan Pratisi mengatakan, peserta event KIDE tahun ini meningkat sangat drastis dan diikuti oleh lebih dari 500 invention yang berasal dari 20 negara yaitu, Kanada, China, Kroasia, Mesir, Ghana, Hong Kong, Indonesia, Iran, Korea, Macao, Malaysia, Filipina, Polandia, Saudi Arabia, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Turkey dan Vietnam.

(Para penerima penghargaan dalam event di Taiwan. Foto: Ist)

Erricha mengatakan, ke-17 proyek inovasi yang dibawa peserta Indonesia mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai negara. Indonesia juga berhasil menyabet 17 special award.

“Yang paling membanggakan tentu saja dengan didapatkannya penghargaan sebagai Inovasi Terbaik di Asia, oleh salah satu peserta kami yang berasal dari universitas. Tentu saja ini sangat mengharumkan nama bangsa dan kedepannya INNOPA akan terus berusaha memotivasi teman-teman inovator lainnya di Indonesia untuk berprestasi di Internasional dan bersama-sama membuat Indonesia bangga,” ujar Erricha.

Dia berharap, di tahun depan, peserta yang mengikuti event KIDE semakin bertambah, sehingga proses transfer teknologi antarnegara bisa lebih luas lagi.

Penghargaan di Taiwan ini juga diharapkan memotivasi inovator Indonesia untuk unjuk gigi dan  berprestasi di kancah Internasional. “Kami mengundang bukan hanya dari kalangan siswa atau mahasiswa, tapi juga bagi perusahaan-perusahaan dan institusi di Indonesia untuk berani memamerkan produk-produk inovasinya ke dunia,” ujar Erricha.

Megaria menambahkan, INNOPA merupakan asosiasi nasional yang telah ditunjuk secara resmi untuk menyeleksi karya para innovator Indonesia secara online yang dibuka sejak satu tahun lalu. Setiap tahun inovasi yang dipamerkan juga sangat luar biasa, mulai dari para inventor sekolah dasar, sekolah menengah, universitas, bahkan sampai industri.

Di tahun ini, INNOPA berhasil membawa 17 tim yang berasal dari 11 sekolah dan universitas di seluruh Indonesia dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Berikut, nama dan inovasi yang meraih penghargaan tersebut:

Medali Emas

  1. SMA 1 Matauli Pandan

Inovasi        : AVOTEAMAN (Avocado Tea Many Benefits)

Inovator      : Afgha Satriya Prayoga, Dicky Mahaputra Tarigan, Jossy Fareza Tanjung, Kristian Anugrah Gea, Salman Raihan Sinulingga, Zidan Dzulyadain Amri

  1. SMA 1 Matauli Pandan

Inovasi        : CORNCOB HAND SANITIZER

Inovator      : Andrea Jhonsius Manurung, Devi Gita Arianti Harahap, Dicky Mahaputra Tarigan, Emilia Fadillah Hutagalung, Mutiah Holil Nasution, Tiara Jamil Kharisma Abadi Zebua

  1. SMA Negeri 1 Denpasar

Inovasi        : Analysis on Active Ingredients on Ointment Made From The Extract of Gardenia augusta Leaves to Inhibit Mouth Ulcer Caused by Candida Albicans Fungus

Inovator      : Pande Nyoman Dimas Pratistha, Regina Ditta Prameswari Bismark, Metta Devyani Putri Wardhana

  1. Sekolah Surya Buana Malang

Inovasi        : Application of Unused Goods to The Learning of Plane Mirror in  Geometrical Optic

Inovator      : Rakha Naufal Putra Dhaniwijaya, Mardiyah Jusuf Hasan Mansoor

  1. Universitas Islam Indonesia

Inovasi        : MIRACLE (Mosquito Repellent Mat Electric) From Breadfruit Flower (Artocarpus altilis) and Frangipani Flower (Plumeria alba) Essential Oil as An Innovation  of Eco-Friendly Aromatic Insecticides

Inovator      : Al Wafie Akbar Basaqi, Endah Desiyani, Lilis Suryani

  1. Universitas Islam Indonesia

Inovasi        : Jogja Siaga, Application for Relief in Emergency

Inovator      : Nadhifah Khairunnisa’ Alfath, Yanasta Yudo Pratama, Ikhwan Alfath Nurul Fathony, Nastiti Widya Ikhsani

  1. Universitas Islam Indonesia

Inovasi        : UNISI Doll as a Tool Overcoming Resistance in Tuberculosis Treatment

Inovator      : Yanasta Yudo Pratama, Reinike Larasati Fajrin, Nurmala Widya Absari, Taufiq Singgih Baskoro, Hasyim Abdulloh, Riadho Clara Shinta, Putri Wahyu Ningsih, dr. Sufi Desrini, M.Sc

  1. Universitas Sumatera Utara

Inovasi        : HERBALFOAM: HEALTHY CULINARY PACKAGING PRODUCT USING ACACIA TREE SAP POWDER AND CHITOSAN

Inovator      : APRIAL SYAHPUTRA, RISDARWANTO, ANDREASEN P. CHAIDIR

 

Medali Silver

  1. SMA Lazuardi GIS

Inovasi        : Multi-functional Pollution Converter

Inovator      : Syifa Mahirah Athaillah Ikhsan, Fikar Ilya Rahman, Jaisy Ghilman Zaki, Said Agil Affan, Muhammad Naufal Williand

  1. SMA Lazuardi GIS

Inovasi        : The Utilization of Bicycle Kinetic Motion and Piezoelectric Powered Speed Bump as an Alternative Energy Producer

Inovator      : Dhanis Agha Prawira, Kayla Shevadena, Alifah Syafaa Nabila, Akila Kumalasari, Siti Sarah Jauhari

  1. Universitas Diponegoro

Inovasi        : Mobile Home Care Application, A Creative Promotional Way for Home Care Business

Inovator      : Rizqi Amilia, Riyantika Ayu Ramandhani, Rana Rofifah, Muchammad Fikri Al Ghifari, Fachri Ibnu Utomo

  1. Universitas Brawijaya

Inovasi        : Kita Olahraga (kitaolahraga.com) “Marketplace that providing services to book sports venues online”

Inovator      : Fahmi Alfareza, A’ang Muammar Zein, Dedik Prasetyo, I Gede Tika Permana, Rizhaf Setyo Hartono

  1. Universitas Brawijaya

Inovasi        : AUTOFINE (AUTOMATIC ELECTROMAGNETIC FISH TUNNEL)

Inovator      : Godam Ardianto, Yamamo Satrio, Laili Salista Romdani, Aditya Chandra Darma Saputra, Nadeya Anggraeni Mulianingtyas

(Acara pemberian penghargaan di Kaohsiung, Taiwan dari 8 hingga 10 Desember, 2017).

 

Medali Perunggu

  1. SMA Negeri 1 Denpasar

Inovasi        : Analysis on Active Ingredients on Ointment Made From The Extract of Gardenia augusta Leaves to Inhibit Mouth Ulcer Caused by Candida Albicans Fungus

Inovator      : Pande Nyoman Dimas Pratistha, Regina Ditta Prameswari Bismark, Metta Devyani Putri Wardhana

  1. SMA Negeri 3 Denpasar

Inovasi        : UTILIZATION OF COMBINATION HIBISCUS LEAVES EXTRACT(Hibiscus rosa-sinensis) AND SCREWPINE LEAVES EXTRACT(Pandanus amaryllifolius) AS MEALYBUG INSECTICIDE (Pseudococcus spp.)

Inovator      : Putu Adina Candra Nugrahani, Putu Desi Muliani, Kadek Astri Dwijayanti

  1. SMA Negeri 10 Denpasar

Inovasi        : Paving Biocomposites From Combination of Pineapple Leaf (Ananas comosus) and Egg Shell Biosemen

Inovator      : Putu Mirah Wahyu Subagia Putri, Ni Made Dea Tania Kirana, Ni Komang Windu Rejeki

  1. SMA Lazuardi GIS

Inovasi        : Utilize rainfall and heat engine exchange as alternatives energy

Inovator      : Bagus Alifah Hasyim, Avicena Ghibran Aljabbar, Junika Azka Rusyadiyah, Najaqisthi Rasyahaq, Raden Muhammad Daffa

  1. Universitas Lampung

Inovasi                 : Utilization of Dry Leaves (Coffee (Coffea sp), Banana (Musa paradisiaca) and CaCao (Theobroma cacao L.)) as Paper Making Materials

Inovator      : Geta Okta Prayogi, Ulfiah Fairuz Zhafirah

 

Inovator Indonesia Raih “Special Award” Di Taiwan

Jakarta (Antara News) – Sebanyak 17 proyek inovasi yang dibawa peserta dari Indonesia dalam Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE) di Kaohsiung, Taiwan berhasil meraih penghargaan, diantaranya adalah Inovasi Terbaik di Asia.

President Indonesian Invention and Innovation (INNOPA) Erricha Insan Pratisi  di Jakarta, Selasa, menjelaskan keberhasilan meraih 17 Special Award adalah prestasi yang sangat membanggakan bagi Indonesia di kancah dunia.

Apalagi, peserta event KIDE tahun ini meningkat sangat drastis yakni mencapai 500 peserta dari 20 negara sehingga persaingannya pun tak mudah. Adapun pesertanya adalah dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari Sekolah dasar hingga para professor.

“Tak semua negara berhasil meraih penghargaan ini tetapi Indonesia berhasil mendapatkan 17 special award. Tentu saja ini sangat mengharumkan nama bangsa dan kedepannya INNOPA akan terus berusaha memotivasi teman-teman inovator lainnya di Indonesia untuk berprestasi di Internasional dan bersama-sama membuat Indonesia bangga,” katanya dalam keterangan kepada media di Jakarta.

Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE) diselenggarakan oleh World Invention and Intellectual Properti Association (WIIPA) dan Taiwan Inventions Product Promotion Association (TIPPA) di International Convention Centre Kaohsiung (ICCK) Taiwan dari tanggal 8 sampai 10 Desember 2017.

Acara internasional ini merupakan pameran pertama yang menggabungkan “Invention”, “Design” dan “International Conference”.

Indonesian Invention Innovation Promotion Association (INNOPA) merupakan asosiasi nasional ditunjuk secara resmi untuk menseleksi karya para innovator Indonesia secara online yang dibuka sejak 1 tahun yang lalu.

 

Setiap tahun inovasi yg dipamerkan juga sangat luar biasa, berasal mulai dari para inventor sekolah dasar, sekolah menengah, universitas, bahkan sampai industri.

Di tahun ini, INNOPA berhasil membawa 17 tim yang berasal dari 11 sekolah dan universitas di seluruh Indonesia dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan yaitu delapan gold, 5 silver, dan 4 bronze.

“Dengan raihan yang sekarang didapat dapat memotivasi inovator lainnya. Semoga semakin banyak inovator yg termotivasi untuk unjuk gigi dan berprestasi di kancah Internasional. Kami mengundang, bukan hanya dari kalangan siswa atau mahasiswa tapi juga bagi perusahaan dan institusi di Indonesia untuk berani memamerkan produk-produk inovasinya,” tegasnya.

Pewarta : Achmad Irfan
Editor: Ganet
COPYRIGHT © ANTARA 2017

Indonesia Raih 17 Medali di Ajang Kompetisi Inovasi Internasional

 

Liputan6.com, Taiwan – Indonesia kembali menuai prestasi dalam kompetisi inovasi di panggung internasional. Kali ini, Indonesia berhasil membawa pulang 8 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu.

Kompetisi yang diikuti kali ini adalah Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) yang berlangsung di Taiwan pada 8-10 Desember 2017.

Lebih dari 20 negara terdepan di bidangnya berkompetisi di ajang ini. Indonesia berhasil keluar dengan total memborong 17 medali.

“Total itu ada 17 tim dari 11 sekolah dan universitas yang kami bawa dalam kompetisi kali ini,” ujar Erricha Insan Pratisi, President Indonesian Invention Innovation Promotion Association (INNOPA) di Universitas Mercubuana, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Mereka yang berhasil membawa medali emas adalah siswa dari SMAN 1 Matauli Padan dengan karya Avoteaman atau Avocafo Tea Many Benefits, dan karya lainnya adalah Corncob Hand Sanitizer.

Kemudian SMAN 1 Denpasar dengan ‘Analydis on Active Ingredients on Ointment Made From The Extract of Gardenia augusta Leaves to Inhibit Mouth Ulcer Caused by Candida Albicans Fungus’.

“Tak ketinggalan Sekolah Surya Buana Malang karyanya ‘Application of Unused Goods to The Learning of Plane Mirror in Geometrical Optic’. Lalu Universitas Islam Indonesia lewat karya ‘IRACLE (Mosquito Repellent Mat Electric) From Breadfruit Flower (Artocarpus altilis) and Frangipani Flower (Plumeria alba) Essential Oil as An Innovation of Eco-Friendly Aromatic Insecticides’,” papar Erricha.

Inovasi dan Karya Desain

Universitas Islam Indonesia kembali meraih emas dalam karyanya ‘Jogja Siaga, Application for Relief in Emergency’ dan ‘UNISI Doll as a Tool Overcoming Resistance in Tuberculosis Treatment’.

Terakhir penyumbang emas dari Universitas Sumatera Utara. “Sisanya 5 medali perak dan 4 medali perunggu juga disumbangkan untuk Indonesia,” pungkas Erricha.

Tak hanya kompetisi, ajang ini juga merupakan pameran pertama yang menggabungkan inovasi, karya desain, dan konferensi internasional dalam satu acara. Di dalamnya, lebih dari 500 proyek inovasi dipamerkan dan ikut berkompetisi.

(Pramita Tristiawati/Isk)

Indonesia Raih 17 Medali di Ajang Inovasi Internasional

 

 

Suaraterkini.com – Indonesia berhasil meraih 17 penghargaan di ajang Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE) diselenggarakan oleh World Invention and Intellectual Properti Association (WIIPA) dan Taiwan Inventions Product Promotion Association (TIPPA) di International Convention Centre Koahsiung (ICCK), Taiwan sejak  tanggal 8 hingga 10 Desember 2017.

“Tujuh belas proyek inovasi yang berasal dari 11 sekolah dan universitas di seluruh Indonesia berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan yaitu 8 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu yang bernaung dalam Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA)” kata Presiden INNOPA, Erricha Insan Pratisi dalam rilisnya yang diterima kepada suaraterkini.com.

INNOPA sendiri, lanjut Erricha merupakan asosiasi nasional ditunjuk secara resmi untuk menyeleksi karya para inovator Indonesia secara online, yang dibuka sejak satu tahun yang lalu.

Pada KIDE tahun ini, peserta event meningkat sangat drastis, yakni lebih dari 500 inovasi yang berasal dari 20 negara, seperti Kanada, China, Kroasia, Mesir, Ghana, Hong Kong, Indonesia, Iran, Korea, Macao, Malaysia, Filipina, Polandia, Saudi Arabia, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Turkey dan Vietnam.

Menurut Erricha, hal yang paling membanggakan adalah diraihnya penghargaan sebagai “Inovasi Terbaik di Asia” oleh salah satu peserta Indonesia yang berasal dari universitas.

“Tentu saja ini sangat mengharumkan nama bangsa, dan kedepannya INNOPA akan terus berusaha memotivasi teman-teman inovator lainnya di Indonesia untuk berprestasi di tingkat internasional dan bersama-sama membuat Indonesia bangga,” imbuhnya.
Untuk event KIDE sendiri, ke depan diharapkan semakin banyak negara yang ikut sehingga proses transfer teknologi antar-negara bisa lebih luas lagi. Sementara untuk Indonesia, diharapkan semakin banyak inovator yang termotivasi untuk unjuk gigi dan  berprestasi di kancah Internasional, harap Erricha.