The Patent Magazine is media partner of INNOPA

INNOPA has signed an international partnership with the magazine “The Patent” to promote the culture of innovation and give visibility to the brightest minds of Indonesia.

Supporting young inventors, encouraging matching between stakeholders and presenting the most innovative prototypes: these are the objectives of the partnership signed between “The Patent” and INNOPA. Thanks to this agreement, the magazine will become the privileged channel for the dissemination and promotion of the activities promoted and organized by the Association.

Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) is an association that concerns in the development and promotion of innovation in Indonesia. INNOPA’s aim is to help and link Indonesian innovators to show their innovative ideas or products to the International level. The association aims to prepare Indonesian innovators to face Industrial Revolution 4.0 through the development and promotion of Innovation in International level. To achieve this goal, INNOPA conducts training and seminar of innovation, provides guidance to be a great innovator, provides information service about innovation to the society. The Association also make a great collaboration with certain community or institution aimed to improve skill of Indonesian innovators, promoting intellectual property rights. INNOPA also helps innovators to promote their products in International market e links innovators with potential investors. 

The beginning of the the new partnership

The inventions, patents and activities promoted by INNOPA will be previewed on the pages of “The Patent” and on the website www.thepatent.news. Their projects are strongly in tune with the spirit of the magazine and it has been decided to stipulate a Memorandum of Understanding for the promotion of activities of common interest.

INNOPA and “The Patent” are confident that this partnership will help advance the inventor community and the world of innovation.

Further information is available on the official website

Aplikasi Inabest AMCC Amikom Berjaya di Thailand 2020

Priyo Setyawan

Jum’at, 07 Februari 2020 – 12:46 WIB

YOGYAKARTA – Tim Amikom Computer Club (AMCC) Universitas Amikom Yogyakarta dengan inovasi aplikasi INABEST (Indonesia Bebas Tuberkulosis) berhasil meraih dua penghargaan dalam kompetisi Thailand Inventors Day’s di Bangkok International Trade and Expo Center (BITEC), Thailand, 2-6 Februari 2020.

Produk Inabest AMCC menyabet penghargaan Gold Medal untuk kategori Health and Personal Care Technology, dan ASEAN Outstanding Invention and Innovation Award dari National Research Council of Thailand (NRCT) bersama dengan tim dari Malaysia dan Korea Selatan.

Aplikasi Inabest ini dikembangkan oleh Yogi Yulianto (Backend Engineer), Yoggy Jumantara (UI/UX Designer), Muhamad Riza Abdhi Purnama (Android Engineer), dan Nabilla Andhara (Product Manager).

Thailand Inventors Day’s sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset Tinggi Thailand bekerjasama dengan World Inventors and Promotion Assosiation. Acara ini sebagai ajang bertemunya para innovator dari berbagai belahan dunia untuk berbagi informasi dan mempresentasikan inovasi yang telah dikembangkan.

Tahun 2020, diikuti lebih dari 20 negara Eropo,Amerika dan Asia, di antaranya Polandia, Arab Saudi, Taiwan, Kanada, Thailand, dan Indonesia. Kegiatan tahin ini berhasil mengumpulkan lebih dari 500 karya dan lebih dari 1000 Inovator.

Ketua Tim AMCC, Yogi Yulianto menjelaskan Inabest merupakan aplikasi pengingat minum obat untuk pasien tuberculosis dengan fitur utama yaitu Ina reminder (Alarm pengingat waktu minum obat), InaTips (Tips dan trik untuk pasien), InaCheckup (Catatan rekam medis dari dokter), InaHistory (Riwayat minum obat pasien Tuberkulosis).

“Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pasien tuberculosis agar dapat meminum obat secara rutin, sehingga pasien terhindar dari resisten obat yang dapat menyebabkan kematian,” katanya, Jumat (7/2/2020).

Yogi mengatakan alikasi Inabest ini sudah memiliki HaKI (Hak Kekayaan Intelektual). Adanya HaKI ini idak terlepas dari dukungan Universitas Amikom Yogyakarta yang membantu mahasiswanya memperoleh HaKI secara gratis.

Humas Univeristas Amikom Yogyakarta, Erik Hadi Saputra menambahkan sesuai dengan slogannya “Creative Economy Park”, Universitas Amikom Yogyakarta sangat mendukung mahasiswanya agar bisa melahirkan lebih banyak inovasi baru untuk menyumbangkan pelaku-pelaku industri kreatif di Yogyakarta bahkan Indonesia, khususnya pada sektor industri teknologi sebagai bentuk optimisme menyambut era Revolusi Industri 4.0.\

https://jateng.sindonews.com/berita/18067/1/aplikasi-inabest-amcc-amikom-berjaya-di-thailand

Tim Mahasiswa RI Sabet 3 Emas dan 2 Perak dalam Kompetisi Inovasi di Moskow

Moskow – Tim mahasiswa Indonesia dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil memboyong tiga medali emas pada ajang kompetisi dan pameran Inovasi Internasional XXII Moscow International Salon of Inventions and Innovations Technologies “Archimedes” di Moskow, Rusia.

Kompetisi ini berlangsung pada 26-29 Maret 2019 lalu. Tim Indonesia juga meraih dua medali perak dan berbagai penghargaan lainnya dalam ajang tersebut. Demikian disampaikan dalam keterangan pers KBRI Moskow yang diterima detikcom, Selasa (2/4/2019).

Satu medali emas diraih dari inovasi karya mahasiswa USU berjudul Bio Discbrake Pads: Innovation of Organic Brake Pads Based on Candlenut Shell Waste Reinforced Polyurethane Composite. Inovasi ini mengangkat teknologi kampas rem tahan panas dengan bahan baku kulit kemiri. Atas karya ini, tim mahasiswa USU juga memperoleh grand prize.

Dua medali emas lainnya diraih tim mahasiswa Undip melalui karya inovasi berjudul Poshaging (Power Saving Shaking for Charging) dan Sun and Rain Innovation Roof (SRI Roof).

Poshaging mengedepankan suatu alat yang serupa dengan powerbankdengan inovasi merubah energi kinetik menjadi energi listrik untuk pemenuhan dayanya. Karya ini juga mendapat apresiasi sebagai Leading Innovation Award dari Macao Innovation and Invention Association dan Special Award dari Chinese Innovation and Invention Society.

SRI Roof berupa inovasi genteng dua musim berbasis Hybrid System Solar Cell dan Piezoelectric sebagai penghasil listrik skala rumah tangga. Sistem sel surya yang mampu mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik serta penggunaan elemen piezoelektrik yang berguna untuk mengonversi tekanan air hujan menjadi energi listrik. SRI Roof adalah produksi energi yang bersih dan ramah lingkungan, menunjang penghematan energi, serta mengurangi biaya listrik. Atas inovasi yang unik ini, tim mahasiswa UNDIP juga memperoleh Special Gold Medal dari Arab Saudi dan Best Invention Archimedes Russia.

Satu medali perak diraih tim Undip dari karya inovasi berjudul Lopto: The Growing Media of Paddy and Renewable Energy Resources. Inovasi Loptomenggunakan media tanah Andosol Solum B dan bantuan dari bakteri E-Coli sehingga bisa mempercepat pertumbuhan padi dan menghasilkan energi listrik terbarukan yang diharapkan dapat menjadi solusi atas kurang meratanya distribusi listrik yang ada di pedesaan.

Satu medali perak lainnya didapatkan tim Undip dari karya inovasi FictechPurification to Transform Cigarettes Smoke for Saving Passive Smokers. Prototype inovasi ini akan aktif jika mendeteksi CO dari asap rokok. Fictechakan menghasilkan Ozon untuk membersihkan udara dan ekstrak Sansiviera (Lidah Mertua) untuk menambah kinerja alat dalam menjernihkan asap rokok.

Ekstrak Sansiviera juga berfungsi untuk menyerap radiasi elektromagnetik yang berbahaya dari alat elektronik di rumah seperti smartphone, smart TV, dan lainnya. Inovasi ini untuk melindungi perokok pasif agar tidak terpapar bahaya asap rokok maupun pengguna gawai dari bahaya radiasi. Tujuan mulia ini mendapatkan penghargaan dari Rumania dan Saudi Arabia.

Tim Indonesia yang dikoordinir oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) mengikutsertakan lima tim pada kompetisi dan pameran Archimedes ini. Kelima tim yang berjumlah 24 orang ini terdiri dari satu tim Mahasiswa USU dan empat tim Mahasiswa Undip.

Direktur International Partnership and Public Relation INNOPA, Megaria Agustina, yang turut mendampingi tim Indonesia, menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh tim Indonesia. “Keikutsertaan pada kompetisi dan pameran Archimedes ini menjadi pengalaman berharga bagi para peserta Indonesia untuk menambah pengalaman dan berbagi pengetahuan mengenai inovasi-inovasi terbaru bersama para peserta lain dari berbagai negara,” kata Megaria.

Sementara itu, saat menerima tim mahasiswa di Wisma Duta KBRI Moskow (31/3), Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim dan pihak terkait lainnya atas keberhasilan yang diraih.

Menurut Dubes Wahid, keberhasilan ini menunjukkan bahwa putra-putri bangsa Indonesia dapat berkarya dan berinovasi yang hasilnya diapresiasi dunia internasional. Dubes Wahid berpesan agar para mahasiswa yang juga merupakan inventor ini untuk terus berkarya dan berinovasi.

“Peserta-peserta Indonesia sangat berprestasi dalam mengikuti berbagai kompetisi atau festival di Rusia, seperti di bidang inovasi ini. Selain mengharumkan nama bangsa, keikutsertaan peserta Indonesia juga turut meningkatkan dan mempererat hubungan antara bangsa Indonesia dengan Rusia,” kata Dubes Wahid.

Kompetisi dan pameran Archimedes diselenggarakan setiap tahun oleh Moscow City Organization VOIR and International Innovation Club yang didukung oleh International Federation of Inventors Association dan World Intellectual Property Organization. Archimedes tahun ini diikuti oleh lebih dari 800 inovasi dari 22 negara, di antaranya Rusia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, India, Romania, Ceko, Macau, Jerman, Arab Saudi, Irak, Portugal, Moldova, Kuwait, Kanada, Polandia dan Maroko. Pada acara pembukaan, hadir juga Wakil Kepala Perwakilan KBRI Moskow Lasro Simbolon yang juga meninjau inovasi karya tim Indonesia.

Indonesia Borong Penghargaan Ajang Inovasi di SIIF 2018

TIM Indonesia berhasil meraih penghargaan diajang Inovasi bergengsi dunia, Seoul International Invention Fair (SIIF) 2018 yang berlangsung 6-9 Desember 2018 di COEX Exhibition Hall, Kota Seoul, Korea Selatan.

Sebanyak 606 proyek inovasi dipamerkan diajang SIIF 2018. Indonesia menjadi negara terbesar keempat mengirimkan proyek inovasi yaitu sebanyak 41. Kegiatan SIIF diikuti lebih dari 33 negara di antaranya Indonesia, Korea, Taiwan, Thailand, Malaysia, Vietnam,  China, Arab Saudi, Kroasia, Rusia, Uni Emirat Arab, Swiss, Iran, Oman, Qatar, Amerika, Polandia, serta berbagai universitas dan perusahaan.

Director Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (Innopa), Megaria Agustina, melalui keterangan tertulis yang diterima Minggu (9/12), mengemukakan tahun ini inovasi Indonesia yang dibawahi oleh Innopa berhasil menyabet 1 grand prize, 10 medali emas, 6 perak, 21 perunggu, dan berbagai penghargaan spesial lainnya dari berbagai negara.

Megaria mengutarakan, SIIF merupakan acara pameran dan kompetisi inovasi tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) didukung oleh Korea Intellectual Property Organization (KIPO), World Intellectual Property Organization (WIPO), dan International Federation of Inventors Association (IFIA).

Adapun 41 karya inovasi yang mengikuti kegiatan SIIF adalah PT Pertamina Persero, Universitas Mercu Buana, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor,  Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, STIFA Makassar, UIN Alaudin Makassar, Institut Teknologi Sumatra Utara, SMAN 1 Matauli Pandan, SMAN 3 Denpasar Bali, SMAN 1 Sidoarjo, dan SMAN 3 Sidoarjo.

Inovasi dari PT Pertamina (Persero) berhasil meraih 4 medali emas di ajang SIIF 2018 dan special prize dari Polandia, Kroasa, Arab Saudi, Thailand, Rusia, dan Iran. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, di mana Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan yang mengikuti ajang SIIF dari Indonesia.

Namun tidak kalah menarik, inovasi dari Universitas Brawijaya juga berhasil menyabet Grand Prize utama dengan judul inovasi Mang.ID. (RO/OL-1)

Mahasiswa UGM Raih Tiga Penghargaan di Thailand Inventors Day 2019

 

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, tim mahasiswa UGM yang mengikuti even Thailand Inventors Daypada 2-6 Februari di Bangkok, berhasil meraih 3 penghargaan internasional sekaligus.

Penghargaan itu berupa Gold Medal dari kategori Medicine and Public Health, The Best Interational Invention and Innovation of Social and Quality of Life Award dari National Research Council of Thailand, dan The Best Innovation dari India Innovation Association.

Prestasi itu didapatkan tim UGM yang berhasil mengembangkan inovasi alat kesehatan (alkes) bagi pasien asma anak dengan metode iontophoretic yang diberinama Asthlon.

Sang inovatornya adalah Kadek Hendra Darmawan dari Fakultas Farmasi; Abdillah Faisal Nur Fajar, mahasiswa FMIPA; Aron Bagas Dewantoro dari FMIPA, Christian Felix Napitupulu dan M. Abdurachman Fairuz dari Fakultas Teknik.

Thailand Investor Days merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Tinggi Thailand bekerjasaa dengan World Investors and Promotion Association.

Acara ini diadakan sebagai ajang bertemunya para inventor dari berbagai belahan dunia untuk berbagai informasi dan mempresentasikan inovasi yang telah dikembangkan. Pada tahun ini diikuti tidak kurang dari 500 peserta dari benua Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia.

Inovasi Pengobatan Iontohoresis

Ketua tim pengembang Asthlon, Kadek mengatakan, pengembangan prototipe tersebut dilakukan sebagai opsi alternatif dalam pengobatan asma. Sekaligus untuk melengkapi kekurangan pada pengobatan konvensional secara oral melalui pil, tablet, dan injeksi.

Inovasi yang diajukan berupa aplikasi metode iontophoresis. Metode tersebut merupakan cara terkini dalam sistem pemberian obat dengan menghantarkan obat yang bermuatan ke dalam kulit menggunakan arus listrik rendah.

“Kami memfokuskan inovasi pada kasus Moring Dip yang sering muncul pada penyakit asma pada pasien anak,” kata Kadek kepada wartawan di UGM, Senin (11/2/2019).

Kadek berharap tingkat kepatuhan pasien anak dalam menjalani pengobatan meningkat sehingga meningkatkan keberhasilan terapi asma. Sementara untuk menunjang keberhasilan terapi pada pasien, pihaknya juga mengembangkan aplikasi mobile.

Aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengontrol dan menghubungkan pasien dengan dokter sehingga memudahkan dalam proses monitoring pasien.

Aplikasi peralatan dilakukan secara transdermal yakni dengan meletakkan di bagian tubuh pasien. Selanjutnya untuk memantau jalannya terapi bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi mobile.

“Inovasi alat kesehatan ini diharapkan bisa berkontribusi dalam upaya pengobatan pasien asma,” terang Kadek, anggota tim mahasiswa UGM ini. (*)

Tim Indonesia Sabet Penghargaan Inovasi di Turki

EMPAT proyek inovasi dari PT Pertamina (Persero) serta satu proyek inovasi mahasiswa Universitas Diponegoro meraih penghargaan di ajang The 3rd Istanbul International Invention Fair (ISIF) pada 27-29 September 2018, di Istanbul, Turki.

Pada ajang ini, tim dari Indonesia mampu menyabet Grand Prix, 2 medali perak dan 2 medali perunggu di antara 20 negara peserta ISIF 2018 lainnya, seperti Bosnia, Kroasia, Arab Saudi, Irak, Libanon, Maroko, Malaysia, Moldova, Turki, Rumania, Georgia, Yordania, Jerman, India, Polandia, Tiongkok, dan Kanada.

ISIF ialah kompetisi dan pameran inovasi internasional yang digelar oleh Turkish Patent and Trademark Office dan Ministry of Industry and Technology Republic of Turkey, dan didukungInternational Federation of Inventors Association (IFIA), European Patent Office (EPO), sertaWorld Intellectual Property Organization (WIPO).

Melalui keterangan resminya, Minggu (30/9), ajang ini merupakan tahun kedua Indonesia melalui asosiasi nasional Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (Innopa) mengirimkan delegasi ke ISIF.

“Tim yang kami kirim sudah melalui tahap seleksi nasional. Tahun ini, Indonesia mengirimkan 4 tim yakni dari PT Pertamina dan 1 tim dari Universitas Diponegoro,” ungkap Director Training and Development of Innopa, Windani Tiarahmawati.

Ia menjelaskan dari keempat tim Pertamina, penghargaan masing-masing diraih oleh yakni Tim Power on dari PT Pertamina yang meraih IFIA grand prix, special award dari National Association for Science and Research (NASR) Lebanon, serta special award dari The First Institute of inventors and Researchers of Iran (FIRI).

Kemudian, tim Gammara dari PT Pertamina berhasil meraih medali perak dan special award inventor’s club of Georgia.

Selanjutnya, tim prove clean dari PT Pertamina berhasil meraih medali perunggu dan special award dari State Agency on Intellectual Property of The Republic of Moldova (Agepi).

Setelah itu, tim prove slice dari PT Pertamina berhasil meraih medali perunggu dan special award dari Romanian Inventors Forum.

“Terakhir yaitu tim dari mahasiswa Universitas Diponegoro berhasil meraih medali perak,” pungkas Windiani. (RO/OL-1)

Young Scientist INNOPA Berhasil Meraih 1 Emas dan 1 Silver di IYSIE Kuala Lumpur

Berita membanggakan datang dari SMA Kristen Harapan Bali dan SMA N 1 Kediri yang berhasil membawa pulang 1 medali Emas, 1 medali Silver dan 1 Special Award di ajang International Young Scientist Innovation Exhibition di RhR Hotel Uniten Malaysia. Para peneliti muda yang merupakan naungan INNOPA salah satunya dari SMA Kristen Harapan Bali membuat sebuah produk Brriket dari limbah Canang. Peneliti Muda yaitu Widya menjelaskan bahwa ” Bali adalah salah satu provinsi dengan mayoritas agama Hindu terbesar di Indonesia dan terkenal karena ritual keagamaannya. Hampir setiap hari ritual keagamaan dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan. Salah satu hal yang digunakan dalam pelaksanaan ritual keagamaan adalah canang. Canang ditutupi oleh ceper (nampan yang terbuat dari daun palem) yang diisi dengan daun, buah, dan bunga berwarna-warni. Canang digunakan baik di lingkungan rumah tangga dan lingkungan kuil, sehingga setiap hari akan ada banyak limbah canang. Penanganan sampah tidak hanya berhenti pada pemilahan saja, perlu upaya perawatan yang komprehensif untuk membuatnya lebih bermanfaat. limbah canang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, misalnya sebagai briket. Briket digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil oleh rumah tangga karena Briket adalah hijau, ramah lingkungan dan berkelanjutan dan mudah untuk ditangani. Briket limbah Canang dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah penanganan limbah serta bahan bakar alternatif yang murah. Bahan baku dalam bentuk limbah canang mudah didapat karena mayoritas orang Bali beragama Hindu yang menggunakan canang dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu Peneliti muda dari SMA N 1 Kediri, Shona dan Fidya Membuat tisu basah dari belimbing wuluh. Mereka mengatakan “Bawang adalah tanaman rumpun yang termasuk dalam salah satu varietas yang dapat digunakan sebagai desinfektan untuk hama pertanian. Sementara itu, belimbing wuluh adalah buah yang saat ini hanya digunakan sebagai bumbu dapur dan nit lebih banyak diproses. Baik bawang merah maupun belimbing wuluh, berdasarkan beberapa kajian pustaka, mengandung sejumlah senyawa yang memiliki sifat sebagai senyawa flavonoid desinfektan. Melalui metode ekstraksi dengan memadukan secara terpisah dan memanaskannya dalam suhu konstan 60, ekstrak bawang merah dan belimbing wuluh kemudian dicampur dengan alkohol untuk digunakan sebagai pembersih tangan antiseptik alami yang diaplikasikan melalui tisu basah untuk pembersih tangan dan kompres demam instan. Hasil uji organolaptik melalui metode tes responden dimana 10 responden memberikan penilaian setelah melakukan uji observasi pada masing-masing sampel untuk lap basah (hand sanitizer) dan kompres demam disimpulkan bahwa ekstrak bawang merah dan belimbing wuluh dapat dikombinasikan menjadi antiseptik. bahan yang dapat diterapkan untuk berbagai produk komersial dalam bentuk pembersih tangan dan bantalan demam praktis dalam bentuk tisu”.

Semoga prestasi para peneliti muda tdiatas dapat memberikan inspirasi bagi para siswa di Indonesia ya. Selamat kepada Fidia, Shona dan juga Widya.

 

Indonesia Berhasil Menyabet Medali Silver di OKSEEF Turkey

Program musim panas INNOPA kali ini dikemas dengan sangat menarik yaitu Training, Tour dan Competition. Indonesia turut berpartisipasi di ajang Oguzhan Science Engineering Energy Fair 2018 yang di selenggarakan di Turkey tanggal 4-10 Juni kemarin, Program ini dikemas sangat berbeda dari program pameran biasanya. Program yang menawarkan kegiatan-kegiatan yang sangat edukatif mulai dari kompetisi, seminar, ice breaking, tour, malam budaya, exchange gift, danlain sebagainya membuat para peserta sangat menikmati kegiatan ini mulai hari pertama sampaiselesai.
  
Program yang di khususkan untuk Sekolah Menengah ini diikuti oleh negara negara bagian Eropa, Amerika, Afrika, Timur Tengah, Asia dan juga Asia Tengah. Menariknya lagi Tim Indonesia dari sekolah SMA Semesta Semarang berhasil memperoleh juara 2 di Bidang Biologi, kemudian diikuti oleh SMA Lazuardi yang berhasil menempati Juara 3 di bidang Engineering dan juga juara 4 di bidang Biologi. Penjurian yang sangat ketat sekali karena seluruh peserta di wajibkan untuk melakukan oral presentasi di hadapan juri dan mendemonstrasikan alat-alat nya serta hasil yang di dapat. 

Tentu ini tidak mudah karena para peserta bersaing dengan seluruh perwakilan terbaik dari berbagai sekolah International dari negara negara bagian yang disebutkan diatas. 

Selamat kepada tim Indonesia

Inovator Wanita Berlaga di Ajang Korea International Women’s Inventor Exposition 2018

Menjadi inovator wanita siapa takut ? Itulah slogan dari para Inovator Wanita bidikan INNOPA yang berlaga di ajang Korea International Women’s Inventor Exposition (KIWIE) 2018 di Korea Selatan. Kegiatan KIWIE merupakan kegiatan pameran inovasi wanita terbesar di dunia yang diikuti oleh lebih dari 30 negara. Kegiatan ini berlangsung mulai dari tanggal 28 Juni sampai 1 Juli 2018 yang kemudian dilanjutkan dengan akademi IP Women’s and Creative Leader sampai dengan tanggal 3 Juli.

Inovator  INNOPA yang berasal dari 6 Tim Universitas Brawijaya, dan 1 SMA Matauli Pandan yang berhasil menyabet 4 Emas, dan 1 Silver serta special award dari berbagai negara. Salah Satu Inovasi yang dipamerkan diajang KIWIE yaitu dari tim SMAN 1 Matauli Pandan yaitu Tesalonika R.M Panggabean, Putri Meilisa Aragih, Lydia Togu Swastika Purba, Ilham Indanu Sitepu, Fricilia Hanna Arthawaty Damanik,and Alfandri Siagian dengan judul Bruzyfera Powder yaitu membuat  bubuk herbal praktis dan berguna untuk kesehatan. bubuk ini, mengandung antioksidan dari campuran isi buah Makassar (Brucea Javanica), Salam daun (syzygium Polyanthum), dan akar kelapa (Cocos Nucifera L.). Jadi bubuk herbal ini bisa mengobati penyakit seperti demam, hipertensi, malaria, kanker, dan diabetes. Ketiga tanaman ini mengandung anti-oksidan. Ada kandungan senyawa bruceina dalam buah berry yang memiliki anti-sifat malaria dan antikanker. Ada juga Vitamin C, Vitamin A, Flavonoid, Asam Urat, Antioksidan, Rutin, Salisilat, Asam Caffeic, dan fitonutrien dalam daun salam. Di mana senyawa – senyawa ini bisa menurunkan kadar gula darah. Begitu juga kandungan akar kelapa yang bisa diturunkan kadar gula darah dan mengobati penderita struk dan mata kabur.

Selain itu Tim dari Universitas Brawijaya Indri Hafida , Adinda Putri Zahrah , Linda Arum , Habsari Yusrindra , Harion Budiharjo membawa produk Mydietday: An Alternative Solution to Obesity and Overweight based Websites to Improve Healthy and Effective Diet dimana produk ini merupakan  situs web diet sebagai instrumen yang mudah diakses melalui smartphone / laptop yang dirancang secara umum untuk menghitung energi yang dibutuhkan,
status gizi, berat badan ideal, untuk memberikan saran aktivitas fisik yang tepat, menu yang disusun untuk menurunkan berat badan (obesitas / kelebihan berat badan) baik meningkatkan berat badan (Berat badan kurang). Selain itu, situs web ini juga dapat berkembang sebagai rencana bisnis dimana pelanggan dapat memesan makanan sesuai dengan menu yang telah diatur pada katering yang disediakan, disimpan dan riwayat akses ulang dari program diet itu telah dibuat sebelumnya, bahkan untuk berkonsultasi dengan ahli diet terdaftar melalui live chat.

Produk Inovasi luar biasa bagi para Inovator Wanita Indonesia yang peduli akan masalah di sekitar dengan memecahkan masalah tersebut membuat sebuah produk sederhana namun bermanfaat. Semoga para wanita di seluruh Indonesia dapat terinpirasi dengan prestasi dari para Inovator Wanita diatas ya.

Indonesia Raih 20 Emas di ITEX 2018 Malaysia

JAKARTA – Berita membanggakan datang dari Inovator Muda Indonesia yang berhasil meraih 20 Emas, 31 Silver dan 19 Perunggu diajang “29th International Invention, Innovation and Technology Exhibition 2018”. Indonesia melalui Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) membawa 70 Project Inovasi dari berbagai institusi Pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Universitas. Diantaranya SD Ar-Rahman Motik Jakarta, SMP Nusa Dua, SMP N 3 Denpasar, SMA N 3 Denpasar, SMA N 2 Denpasar, SMA N 6 Denpasar, SMA N 38 Jakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA Lazuardi GIS, SMA N 1 Matauli Pandan, SMA Islam As-Shofa, SMA Labschool Unsyiah, SMA N 12 Banda Aceh, Universitas Medan Area, universitas Negeri Medan, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Mercu Buana, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga.

Kegiatan yang digelar selama 3 hari tanggal 10-12 Mei 2018 di Kuala Lumpur Convention Center Malaysia diikuti oleh lebih 1000 Projek inovasi di seluruh dunia dari 20 Negara diantaranya Malaysia, Indonesia, Thailand, China, Hongkong, Taiwan, Japan, Korea, Yemen, Oman, Bangladesh, Kyrgikistan, Iran, Saudi Arabia, Qatar, Poland, dan beberapa negara lainnya.

Menurut Director International Partnership INNOPA, Megaria Agustina, peminat bidang kreativitas dan inovasi meningkat pesat. “Tahun ini minat anak anak dalam bidang kreativitas dan inovasi sangat meningkat 3 kali lipat, bahkan 70 project inovasi diajang ITEX 2018 dan ini prestasi yang sangat luar biasa bagi negara Indonesia, karena kita sudah mampu bersaing dengan negara lain khususnya di bidang inovasi dan kreativitas,” katanya.

Bidang yang diikuti juga bermacam-macam mulai dari teknologi, pertanian, mesin, kimia, tekstil, kesehatan, bioteknologi, produk kantor, kebutuhan hidup, elektro, Pendidikan, olahraga dan permainan, desain, ilmu social dan lainnya.

Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) selaku perwakilan resmi dari Internasional merekrut para Inovator Muda Indonesia melalui seminar dan juga secara online, dari kurang lebih 250 Project Inovasi yang mendaftar ke INNOPA tepilih sebanyak 70 project untuk maju ke level Internasional. Tutur Megaria Agustina. (ANP)