WINTEX 2018, Kolaborasi ITB dan INNOPA Promosikan Teknologi dan Inovasi

BANDUNG, itb.ac.id – Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK-ITB),  dan Indonesian Invention and Innovation Promotion Associaton (INNOPA), bekerja sama menyelenggarakan World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2018. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari senin hingga selasa, (12-13/3/2018), di Aula Barat dan Aula Timur, Kampus ITB, Jalan Ganesa Bandung.

WINTEX 2018 merupakan kompetisi Inovasi Internasional yang kali ini diikuti lebih dari 100 proyek inovasi peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Taiwan, Korea, USA, Croatia, dan Romania. Peserta tercatat berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.

Kegiatan yang membuka kesempatan bagi para peserta untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk inovasi, ini dibuka oleh sambutan Presiden INNOPA, Erricha Insan Pratisi, dan kemudian Ketua LPIK ITB, Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. Usai pelaksananaan pemotongan pita, Presiden INNOPA memberikan sertifikat kepada Ketua LPIK ITB sebagai simbol dimulainya kerja sama antara INNOPA dengan LPIK ITB.

WINTEX 2018 dimeriahkan oleh penampilan Rampak Kendang, sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan tarian tradisional Indonesia kepada para tamu maupun pengunjung dari berbagai mancanegara, yang tampak hadir di acara tersebut.

Konsep sustainability atau keberlanjutan merupakan topik seminar yang dipaparkan oleh CEO Total Infra Solutions, Damy Matheus Heezen sebagai salah satu mata acara pembuka. Damy mengungkapkan bahwa, kebanyakan pembangunan di Indonesia belum menerapkan pembangunan berkelanjutan dan masih berupa pembangunan teknis. Oleh karena itu, keberlanjutan harus dijadikan pertimbangan utama berinovasi. Seminar kedua dibawakan oleh Prof. Suhono mengenai Smarty City.

Memasuki siang hari, di Aula Timur mulai dipenuhi peserta pameran proyek inovasi. Dekorasi pameran yang telah disiapkan secara apik oleh setiap peserta pameran, akan mendapat penilaian dari juri yang sebagian besar merupakan staf pengajar di ITB. Peserta berkompetisi untuk penghargaan special prize, medali emas, medali perak, dan juga medali perunggu di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut di antaranya adalah Machinery/Metal, Electricity/Electronic, Information/Communication, Textile/Chemistry, Agro-Fishery Products, Engineering.Construction, Biotcehnology & Health, Educational Items, Social Science & Humanistic, Office Products, Sports and Games, Personal Care Products, Necessaries of Life, dan Design.

Hari kedua WINTEX 2018, Selasa (13/03/2018), dikhususkan untuk pelaksanaan eksibisi. “Acara ini bukan acara yang pertama bagi INNOPA, tapi merupakan acara yang pertama kita berkolaborasi dengan ITB,” tutur Megaria Agustina selaku Direktur International Partnertship INNOPA.

Penulis:  Sabrina Farah Salsabilla_15316046

Dokumentasi: Sabrina Farah Salsabilla_15316046

ITB Journalist Apprentice 2018

Editor : Fivien Nur Savitri

ITB Gandeng INNOPA Gelar Kompetisi Inovasi Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Keanekaragaman sumber daya alam dan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, memberikan suatu tantangan yang nyata kepada inovator muda. Khususnya, dalam memamerkan dan mempromosikan produk inovasinya. Oleh karena itu, Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) bekerja sama dengan ITB menggelar kompetisi inovasi tingkat internasional.

Inovasi di Indonesia, kata Presiden of INNOPA Erricha Insan Pratis, saat ini, masih banyak yang memanfaatkan sumber daya alam. Sehingga, kurang bisa mengeskplor ke banyak hal.

“Sebagai bentuk apresiasi bagi inovator muda di seluruh dunia, dengan ITB kami menyelenggarakan World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2018,” ujar Errich kepada wartawan, belum lama ini.

Errich menjelaskan, WINTEX ini merupakan kegiatan kompetisi Inovasi Internasional di Indonesia. Kegiatan ini, bukan hanya memberikan kesempatan bagi para inovator untuk berlomba, namun juga memasarkan produk inovasi mereka.

WINTEX 2018, kata dia, diselenggarakan di kampus ITB selama dua hari pada 12-13 Maret 2018 yang disponsori oleh PT Pertamina (Persero). Dalam kegiatan ini, dipamerkan juga Lebih dari 100 proyek inovasi dari berbagai institusi dan berbagai negara. Di antaranya Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Taiwan, Korea, USA, Croatia dan Romania.

Bentuk kegiatan yang diselenggarakan, kata dia, adalah seminar, pameran dan juga kompetisi. Kompetisi inovasi diikuti oleh berbagai latar belakang mulai dari SMP, SMA, Universitas dan peneliti.

Peserta kompetisi yang berhasil mendapatkan skor terbaik pada masa penjurian akan mendapatkan penghargaan special prize, medali emas, medali silver dan juga medali perunggu. “Para peserta akan bersaing merebutkan penghargaan di berbagai bidang,” katanya.

Errich menjelaskan, beberapa bidang tersebut di antaranya Machinery/Metal, Electricity/Electronic, Information/Communication, Textile/Chemistry, Agro-fishery products, Engineering/Construction, Biotechnology &Health, Educational Items, Social Science & Humanistic, Office Products, Sport & Games, Personal Care Products, Necessaries of life,dan Design.

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK ITB) Suhono Harso Supangkat, INNOPA WINTEX ini, baru tahun ini digelar. Fokusnya, lebih pada tahap awal produk-produk inovasi.

“ITB mencoba menjalin mitra-mitra agar bisa bersama-sama mengembangkan inovasi ini. Kan INNOPA ini, punya jejaring dengan internasional,” katanya.

Suhono menjelaskan, mulai tahun ini ITB memiliki progam Co Creation. Yakni, mengembangkan start up yang ada di ITB dengan menghubungkan jejaring dan koneksi dengan negara-negara lain. Melalui program ini, ITB pun ingin mencoba membantu persoalan yang ada di desa dan kota.

“Di sini kan ada start up dan inovation. Kami ingin gotong royong teknologi bisa masuk dan dimanfaatkan oleh stakeholders,” kata Suhono seraya mengatakan, Co Creation ini merupakan laboratorium kehidupan untukstart up.

ITB Gandeng Innopa Jaring Inovator Muda Unjuk Karya di Wintex 2018

Mediaindonesia.com – INVENTION and Innovation Promotion Association (Innopa) bersama kampus terkemuka Institut Teknologi Bandung menjalin kerja sama menggelar World Innovation and Technology Expo (Wintex) 2018.

Kegiatan Wintex 2018 yang digelar di Aula Barat Kampus ITB pada 12-13 Maret 2018 itu merupakan kompetisi inovasi internasional di Indonesia. Even ini memberikan kesempatan bagi para inovator, khususnya kalangan inovator muda, untuk unjuk karya melalui lomba juga turut memasarkan produk inovasi mereka.

Melalui keterangan tertulis, Rabu (14/3), President of Innopa, Erricha Insan, mengemukakan, saat ini, masih banyak inovator yang memanfaatkan sumber daya alam. Sehingga, belum mampu mengeskplor berbagai hal. Sedangkan inovator di luar negeri telah banyak memanfaat sumber daya bukan alam.

“Ya kita akui bahwa inovator di luar negeri sudah lebih banyak yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT),” cetus Errich seraya menambahkan kegiatan pameran ini merupakan proses awal tahap komersialisasi inovator.

Ia menjelaskan, kegiatan ekspo ini disponsori PT Pertamina (Persero). Lebih dari 100 proyek inovasi yang dipamerkan dari berbagai institusi dan juga berbagai negara di antaranya Indonesia, Malaysia, India, AS, Korea, Sri Lanka, Taiwan, Rumania, dan Kroasia.

Adapun bentuk kegiatan yang digelar berupa seminar, pameran, serta kompetisi. Kompetisi inovasi diikuti berbagai jenjang peserta mulai tingkat SMP, SMA, universitas, dan peneliti.

Mereka bersaing merebutkan penghargaan di berbagai bidang, yakni machinery/metal, electricity/electronic, information/communication, textile/chemistry, agro-fishery products, engineering/construction, biotechnology and health, educational items, social science and humanistic, office products, sport and games, personal care products, necessaries of life, dan design.

CSR dan SMEPP Advisor Pertamina, Affan Hidayat, menjelaskan, Pertamina saat ini banyak berperan dalam pengembangan start up. Banyak potensi start up yang berkualitas dan harus mendapatkan bantuan dari berbagai kalangan. Pihak Pertamina pun memberikan bantuan berupa CSR.

Dalam kesempatan sama, Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Suhono Harso Supangkat, mengingatkan selama ini pelaku start up berjalan sendiri-sendiri. Karena itu, melalui Innopa Wintex diharapkan pihak Innopa turut berkontribusi dengan memanfaatkan jejaring internasional yang dimiliki.

Pada tahun ini, kata dia, ITB memiliki progam co creation. Suatu bentuk program yang mengembangkan start up yang ada di ITB dengan menghubungkan jejaring dan koneksi dengan negara-negara lain.

Melalui program ini, ITB pun ingin mencoba membantu persoalan yang ada di desa dan kota, seperti masalah sampah dan lingkungan.

“Kita bisa coba 5-6 start up bergotong royong dalam suatu kawasan membangun di perdesaan dan perkotaan,” cetusnya. (RO/OL-1)